Pages

Minggu, 09 Maret 2014



 gas muliaGas mulia (noble gas) adalah kelompok unsur yang termasuk golongan VIIIA pada sistem periodik unsur. Unsur-unsur ini mendapat nama gas mulia dikarenakan pada awal penemuannya sampai beberapa tahun kemudian hanya ditemukan dalam bentuk murni tidak dalam bentuk senyawa.
Unsur-unsur ini adalah unsur yang sudah memenuhi kaidah oktet (jumlah elektron terluar 2 untuk He dan 8 untuk yang lain) yang diketahui sebagai kondisi paling stabil untuk semua unsur. Berikut konfigurasi elektron gas mulia :
Helium
He
1s2
Neon
Ne
1s2 2s2 2p6
Argon
Ar
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Kripton
Kr
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
Xenon
Xe
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
Radon
Rn
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p2
Dengan konfigurasi elektron yang orbitalnya terisi penuh, sehingga gas mulia sukar bereaksi dengan unsur lain. Tetapi kemudian ditemukan senyawa dari gas mulia seperti : HeH+ (bentuk paling stabil dari senyawa yang masih belum dipastikan keberadaan pada kondisi normal), HArF, KrF2, oxyfluorides (XeOF2, XeOF4, XeO2F2, XeO3F2, XeO2F4), RnF2 dan senyawa lain.
Nama Gas Mulia
Nama-nama gas mulia diambil dari kata-kata yang mempunyai arti sendiri :
Unsur
Asal kata
Arti
Penemu
Tahun
Helium
Helios
Matahari
Sir William Ramsay
1895
Neon
Neos
Baru
Sir William Ramsay
1898
Argon
Argon
Malas
Sir William Ramsay dan J.S. Reiyleigh
1894
Kripton
Kriptos
Tersembunyi
Sir William Ramsay
1898
Xenon
Xenon
Asing
Sir William Ramsay
1898
Radon
Radius
Sinar
F.E. Dorn
1900

Gas Mulia di Alam
Gas mulia diatmosfir bumi berada dalam bentuk monoatomik. Argon merupakan penyusun udara dengan jumlah terbesar ketiga setelah nitrogen dan oksigen. Berikut daftar konsentrasi selengkapnya :

UNSUR
% volume di udara
He
0,00052
Ne
0,0018
Ar
0,934
Kr
0,0011
Xe
0,0000087
Rn
Tak terukur
Kereaktifan Gas Mulia
Kereaktifan gas mulia sangat rendah sehingga sering dinyatakan tidak reaktif. Kereaktifan gas mulia bisa ditinjau dari konfigurasi elektron jari-jari atom, dan harga energi ionisasinya. Perhatikan tabel berikut :
Sifat
He
Ne
Ar
Kr
Xe
Rn
Nomor atom
Massa atom
Titik leleh (0C)
Titik didih (0C)
Jari-jari atom
Energi ionisasi
2
4,0026
-270
-268,9
93
2378
100
20,183
-248,6
-246,0
160
2187
18
39,948
-189,4
-185,9
192
1526
36
83,808
-157,2
-153,2
197
1357
54
131,30
-111,9
-108,1
217
1176
86
222
-71
-62
?
1044
Ditinjau dari energi ionisasinya gas mulia mempunyai harga energi ionisasi paling tinggi dibandingkan unsur lain yang seperioda atau unsur-unsur golongan lain. Berarti gas mulia sukar melepaskan elektron terluarnya atau sukar bereaksi.
Perbedaan kereaktifan diantara unsur-unsur gas mulia adalah makin besar nomor atom gas mulia makin reaktif karena harga energi ionisasinya makin rendah.
Sama seperti golongan lain, jari-jari atom unsur-unsur gas mulia makin besar dengan bertambahnya nomor atom, karena kulit atom bertambah. Akibatnya gaya tarik inti terhadap elektron terluarnya makin lemah. Dengan melemahnya gaya tarik inti terhadap elektron terluar ini menyebabkan kemungkinan terlepasnya atau tertariknya elektron tersebut oleh unsur lain yang sangat elektronegatif. Oleh karena itu, makin besar jari-jari atom gas mulia makin reaktif. Hal ini terbukti dengan adanya persenyawaan antara unsur Kr, Xe dan Rn dengan oksigen atau fluor.
 Sejarah Gas Mulia
Pada tahun 1894, seorang ahli kimia Inggris bernama William Ramsay mengidentifikasi zat baru yang terdapat dalam udara. Sampel udara yang sudah diketahui mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida dipisahkan. Ternyata dari hasil pemisahan tersebut, masih tersisa suatu gas yang tidak reaktif (inert). Gas tersebut tidak dapat bereaksi dengan zat-zat lain sehingga dinamakan argon (dari bahasa Yunani argos yang berarti malas). Empat tahun kemudian Ramsay menemukan unsur baru lagi, yaitu dari hasil pemanasan mineral kleverit. Dari mineral tersebut terpancar sinar alfa yang merupakan spektrum gas baru. Spektrum gas tersebut serupa dengan garis-garis tertentu dalam spektrum matahari.
Untuk itu, diberi nama helium (dari bahasa Yunani helios berarti matahari). Pada saat ditemukan, kedua unsur ini tidak dapat dikelompokkan ke dalam golongan unsur-unsur yang sudah oleh Mendeleyev karena memiliki sifat berbeda. Kemudian Ramsey mengusulkan agar unsur tersebut ditempatkan pada suatu golongan tersendiri, yaitu terletak antara golongan halogen dan golongan alkali. Untuk melengkapi unsur-unsur dalam golongan tersebut, Ramsey terus melakukan penelitian dan akhirnya menemukan lagi unsur-unsur lainnya, yaitu neon, kripton, dan xenon (dari hasil destilasi udara cair). Kemudian unsur yang ditemukan lagi adalah radon yang bersifat radioaktif. Pada masa itu, golongan tersebut merupakan kelompok unsur-unsur yang tidak bereaksi dengan unsur-unsur lain (inert) dan dibri nama golongan unsur gas mulia atau golongan nol.
Di tahun 1898, Huge Erdmann mengambil nama Gas Mulia (Noble Gas) dari bahasa Jerman Edelgas untuk menyatakan tingkat kereaktifan Gas Mulia yang sangat rendah. Nama Noble dianalogikan dari Noble Metal (Logam Mulia), emas, yang dihubungkan dengan kekayaan dan kemuliaan.
Gas Mulia pertama ditemukan pada tanggal 18 Agustus 1868 oleh Pierre Janssen dan Joseph Horman Lockyer. Ketika sedang meneliti gerhana matahari total mereka menemukan sebuah garis baru di spektrum sinar matahari. Mereka menyakini bahwa itu adalah lapisan gas yang belum diketahui sebelumnya, lalu mereka menamainya Helium.
Berikut ini adalah asal-usul mana unsur-unsur Gas Mulia, yaitu:
  1. Helium à ήλιος (ílios or helios) = Matahari
  2. Neon à νέος (néos) = Baru
  3. Argon à αργός (argós) = Malas
  4. Kripton à κρυπτός (kryptós) = Tersembunyi
  5. Xenon à ξένος (xénos) = Asing
  6. Radon (pengecualian) diambil dari Radium

SIFAT-SIFAT GAS MULIA
  • Sedikit terdapat di atmosfer
  • Diperoleh dengan mencairkan udara
  • Tidak berwarna
  • Tidak berbau
  • Tidak berasa
  • He dan Ne tidak larut dalam air
  • Ar, Kr, dan Xe sedikit larut dalam air
    Gas mulia memiliki titik didih dan titik leleh yang sangat rendah, oleh karena itu di alam gas mulia berwujud gas. Gas mulia tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.
Berdasarkan jari-jari atom, gas mulia seharusnya Paling reaktif menangkap elektron. Namun, pada kenyataannya golongan gas mulia sangat sulit bereaksi. Di alam unsur ini kebanyakan ditemukan sebagai gas monoatomik. Hal ini dikarenakan konfigurasi elektronnya yang memenuhi kulit terluar sehingga menjadi stabil.
Kereaktifan gas mulia akan bertambah seiring dengan bertambahnya nomor atom. Bertambahnya nomor atom akan menambah jari-jari atom pula. Hal ini mengakibatkan gaya tarik inti atom terhadap elektron terluar berkurang, sehingga lebih mudah melepaskan diri dan ditangkap zat lain. Sampai saat ini, senyawa gas mulia yang sudah dapat bereaksi dengan zat lain adalah xenon dan kripton, sedangkan helium, neon, dan argon masih sangat stabil.
Menurut percobaan yang dilakukan Neil Bartlett dan Lohmann, gas mulia hanya dapat bereaksi dengan unsur Oksigen (O) dan Fosfor (F). Senyawa gas mulia yang ditemukan pertama kali adalah XePtF6.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa:
  • Jari-jari atom unsur-unsur Gas Mulia dari atas ke bawah semakin besar karena bertambahnya kulit yang terisi elektron.
  • Energi Ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil karena gaya tarik inti atom terhadap elektron terluar semakin lemah.
  • Afinitas Elektron unsur-unsur Gas Mulia sangat kecil sehingga hampir mendekati nol.
  • Titik didih unsur-unsur Gas Mulia berbanding lurus dengan kenaikan massa atom.
  • Titik lebur unsur-unsur Gas Mulia mengikuti sifat titik didih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About